Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual?
Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual? - Pembelajaran yang baik tentunya menjadi harapan utama dalam dunia pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut butuh berbagai hal termasuk salah satunya adalah alur tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran hanya bisa dicapai dengan alur yang baik dan juga kontekstual. Maka dari itu perlu strategi yang baik juga untuk bisa mewujudkannya.
Lantas Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual itu? alur tujuan pembelajaran yang kontekstual itu berati bahwa alur tujuan pembelajaran tersebut saling berkesinambungan, melibatkan bagaimana perencanaan, perngorganisasian hingga evaluasi proses pembelajaran guna mendapatkan pembelajaran yang efisien dan juga efektif.
Dalam pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual itu nya kita harus tahu dulu bagaimana prisip pembelajaran yang kontekstual atau berhubungan dengan konteks ( berkesinambungan ). Berikut prinsip - prinsip nya:
1.Informatif dan sederhana
2. adaptif dan fleksibel
3. berkesinambungan
4, kontekstual dan esensial
5. operasional dan aplikatif
6. merdeka belajar
7. pengoptimalan 3 aspek kompetensi
Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual atau berkesinambungan? berikut ini langkah langkah yang diperlukan untuk menciptakan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual:
a. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Perlu untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai misalnya pembelajarannya itu untuk jangka pendek ataukah jangka panjang, Tujuan pembelajaran yang baik haruslah bersifat relevan, memiliki batas waktu, terukur, dapat tercapat dan relevan.
b. Analisis dan pahami akan kebutuhan siswa ( peserta didik )
Menganalisa dan memahami akan kebutuha peserta didik yang menjadi objek tujuan pembelajaran sangatlah penting. Hal yang perlu dianalisa dan dipahami diantaranya adalah seputar latar belakang pendidikan, motivasi, minat, kebutuhan khusus dan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh murid ( peserta didi )
c. Menyusun kurikulum dan rencana pembelajaran ( SILABUS )
Perlu dilakukan penyusunan rencana pembelajaran ( SILABUS ) serta kurikulum yang mencakup berbagai materi yang relevan yang harus dipelajari dalam jangka waktu tertentu. Pastikan bahwasanya dalam kurikulum dan SILABUS itu mencakup tentang ketrampilan dan kompetensi apa yang diharapkan bisa untuk dicapai oleh peserta didik ( murid ).
d. Siapkan metode dan strategi pembelajaran yang jitu
Gunakan strategi dan metode terbaik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta kebutuhan peserta didik ( murid ).
e. Rancang Bahan Ajar
Rancang dan kembangkan bahan ajar agar menjadi lebih menarik bagi peserta didik, namun masih sesuai dengan tujuan pembelajaran. Rancang bahan pembelajaran dengan urut supaya peserta didik mudah dalam mengikuti proses pembelajaran.
.f. Lakukan Penilaian
Setelah pembelajaran dilakukan ( selesai ) lakukan penilaian secara berkala kepada peserta didik. Cara untuk melakukan penilaian dan evaluasi bisa dengan mengadakan kuis, tes, ulangan dan lain lain.
g. Lakukan evaluasi
evaluasi disini aksudnya adalah setelah melakukan penilaian, gunakan hasil penilaian tersebut untuk mengevaluasi tentang metode pembelajaran yang digunakan sudah baik atau belum, jika belum bisa dikembangkan lagi. Bukan cuma metode belajar saja, namun dalam hal bahan ajar juga bisa dievaluasi apakah sudah sesuai atau tidak.
Demikianlah cara yang bisa dipakai untuk melaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual dan kesinambungan. Selain cara itu tadi agar menambah pembelajaran bisa menggunakan bahan lainnya seperti buku, modul dan lain sebagainya.
Pembelajaran kontekstual sendiri merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata sehingga murid seakan akan merasakan dan merasakan langsung tentang aplikasi nyata tentang materi yang sedang dipelajari. Contoh daripada pembelajaran kontekstual adalah guru mempraktekkan berenang gaya katak di hadapan peserta didik.
Mengapa pembelajaran harus kontekstual? pembelajaran yang kontekstual itu diharapkan bisa memberikan revolusi pembelajaran yang baik dan bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik agar berperan aktif di dalam kegiatan pembelajaran, supaya bisa menemukan arti pembelajaran dalam kehidupan sehari hari.
Selain itu pembelajaran kontekstual juga melatih supaya siswa itu bisa berpikir kritis sesuai dengan dunia nyata peserta didik, Pembelajaran ini mengajak peserta didik supaya bisa mengaitkan hasil pembelajaran dengan kegiatan sehari hari. Hal ini dimaksudkan agak pembelajaran benar benar berguna dalam kehidupan.
Dalam pembelajaran kontektual siswa atau peserta didik itu akan mendapatkan manfaat diantaranya adalah kemampuan berpikir kritis dan self confidence. Berpikir kritis artinya siswa menjadi mampu untuk menyerap pembelajaran dan memberikan pikirannya dalam pembelajaran tersebut. Sementara self confidence memiliki maksud peserta didik atau siswa menjadi lebih percaya diri dalam kehidupannya.
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa dengan contoh contoh yang bisa dilihat dan dipraktekkan membuat siswa lebih mudah dalam melakukan pemahaman. Pembelajaran kontekstual ini sangat penting dan hendaknya selalu diterapakn dalam setiap proses pembelajaran di indonesia.
Namun perlu di ingat bahwasanya untuk mewujudkan pembelajaran kontekstual itu tidaklah mudah. terkadang ada hambatan hambatan yang menghadang. Misalkan saja di sisi pengajar / pendidik, hambatan yang ada biasanya adalah waktu. Hal ini karena memang dalam pembelajaran kontekstual diperlukan lebih banyak waktu dibandingkan pembelajaran biasa mengingat pembelajaran kontekstual biasanya menerapkan seperti contoh atau penerapan suatu materi dalam kehidupan nyata.
Sementara itu dalam sisi siswa, hambatan yang ada biasanya adalah dari siswa yang mungkin tidak terbiasa dengan sistem pembelajaran kontekstual sehingga kurang ikut berpartisipasi.. Alhasil pembelajaran kontekstual tidak merata keseluruh siswa. Demikian terima kasih dan sampai ketemu di artikel selanjutnya dari edukuiz.
Posting Komentar untuk "Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual?"