Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah

Pertanyaan

Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah

a. berpusat pada kehidupan istana

b. berpusat pada sejarah daerah tertentu

c. berpusat pada agama

d. berpusat pada Eropa​


Jawaban : d. berpusat pada Eropa​

Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah berpusat pada Eropa​.



Ciri Khas dari Historiografi Tradisional

Hello Sobat Edukuiz! Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik yang menarik seputar historiografi tradisional. Apa sih historiografi tradisional itu? Bagaimana ciri khasnya? Yuk, kita bahas bersama-sama dalam artikel ini!

Historiografi tradisional adalah cara penulisan sejarah yang khas dan seringkali berbeda dengan historiografi modern. Historiografi tradisional lebih berfokus pada narasi kronologis dan deskriptif, serta sering kali didasarkan pada sumber-sumber yang berasal dari cerita lisan, legenda, atau catatan-catatan tertulis kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam historiografi tradisional, penulisan sejarah sering kali dilakukan oleh para sejarawan atau penulis yang memiliki hubungan erat dengan peristiwa atau tokoh yang mereka tulis.

Salah satu ciri khas dari historiografi tradisional adalah penggunaan sumber-sumber primer yang terbatas dan sering kali tidak diverifikasi. Sumber-sumber ini bisa berupa prasasti, catatan kerajaan, atau cerita rakyat yang disampaikan secara lisan. Karena terbatasnya sumber, sering kali penulisan sejarah dalam historiografi tradisional lebih mengandalkan pada ingatan kolektif masyarakat dan pandangan penulisnya.



Historiografi tradisional juga cenderung bersifat naratif. Penulis sejarah tradisional sering kali menyusun cerita dengan alur yang jelas dan kronologis, mulai dari awal peristiwa hingga akhirnya. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang utuh tentang suatu peristiwa atau tokoh sejarah. Narasi ini biasanya disertai dengan deskripsi yang detail tentang latar belakang, tokoh, dan peristiwa yang terjadi.

Ciri khas lainnya adalah adanya bias subjektivitas yang kuat. Penulis dalam historiografi tradisional sering kali memiliki pandangan dan kepentingan tertentu yang mempengaruhi cara mereka menulis sejarah. Misalnya, penulis yang berasal dari kalangan kerajaan mungkin akan menggambarkan raja atau bangsawan dengan cara yang sangat positif, sementara musuh atau pihak lain digambarkan dengan cara yang negatif. Subjektivitas ini bisa mempengaruhi akurasi dan objektivitas dari penulisan sejarah tersebut.

Sobat Edukuiz, dalam historiografi tradisional, mitos dan legenda sering kali menjadi bagian penting dari narasi sejarah. Banyak sejarah tradisional yang memadukan fakta dengan cerita-cerita mitologis yang bertujuan untuk menjelaskan asal-usul suatu bangsa, tokoh, atau peristiwa. Mitos dan legenda ini sering kali memiliki makna simbolis dan digunakan untuk memperkuat identitas dan kebanggaan suatu komunitas atau bangsa.

Historiografi tradisional juga cenderung bersifat teleologis, yaitu memiliki tujuan atau arah tertentu dalam narasinya. Sejarah sering kali ditulis untuk memberikan pesan moral atau untuk mendukung kepentingan tertentu, seperti legitimasi kekuasaan atau memperkuat identitas budaya. Dengan demikian, penulisan sejarah dalam historiografi tradisional sering kali memiliki elemen didaktik yang kuat.

Salah satu contoh historiografi tradisional yang terkenal adalah "Sejarah Melayu" atau "Sulalatus Salatin", yang merupakan karya sastra sejarah yang menceritakan asal-usul dan perkembangan Kesultanan Melaka. Karya ini tidak hanya mencatat peristiwa-peristiwa sejarah, tetapi juga mengandung cerita-cerita mitologis dan legenda yang memperkuat kebesaran dan keagungan Kesultanan Melaka.

Selain itu, "Babad Tanah Jawi" adalah contoh lain dari historiografi tradisional yang menceritakan sejarah Jawa dari zaman kuno hingga masa kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Mataram. Karya ini ditulis dalam bentuk narasi yang kaya akan deskripsi, mitos, dan legenda yang menggambarkan kebesaran dan kejayaan kerajaan-kerajaan Jawa.

Historiografi tradisional sering kali memiliki gaya bahasa yang khas dan kaya akan ungkapan-ungkapan sastra. Penulis sejarah tradisional sering kali menggunakan bahasa yang indah dan penuh dengan kiasan untuk menggambarkan peristiwa dan tokoh-tokoh sejarah. Gaya bahasa ini tidak hanya berfungsi untuk memperindah cerita, tetapi juga untuk memperkuat pesan moral dan nilai-nilai budaya yang ingin disampaikan.

Perlu dicatat bahwa historiografi tradisional tidak hanya ditemukan di Asia Tenggara, tetapi juga di berbagai belahan dunia lainnya. Misalnya, dalam sejarah Yunani kuno, kita menemukan karya-karya seperti "Histories" oleh Herodotus dan "Anabasis" oleh Xenophon, yang merupakan contoh dari historiografi tradisional Barat. Karya-karya ini tidak hanya mencatat peristiwa sejarah, tetapi juga mengandung unsur-unsur mitologi dan pandangan subjektif dari penulisnya.

Sobat Edukuiz, meskipun historiografi tradisional memiliki keterbatasan dalam hal verifikasi sumber dan objektivitas, kita tidak bisa mengabaikan nilai dan pentingnya dalam memahami sejarah dan budaya suatu masyarakat. Historiografi tradisional memberikan kita wawasan tentang cara pandang dan pemikiran masyarakat masa lalu, serta nilai-nilai dan tradisi yang mereka junjung tinggi.

Selain itu, historiografi tradisional juga memberikan kita gambaran tentang bagaimana sejarah dan identitas suatu bangsa atau komunitas dibangun dan dipertahankan melalui narasi dan cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Meskipun mungkin tidak selalu akurat secara faktual, historiografi tradisional tetap memiliki nilai historis dan budaya yang penting untuk dipelajari dan dipahami.

Salah satu tantangan dalam studi historiografi tradisional adalah bagaimana kita bisa menginterpretasi dan memahami cerita-cerita ini dalam konteks sejarah dan budaya yang lebih luas. Kita perlu menggunakan pendekatan kritis dan analitis untuk mengevaluasi sumber-sumber tradisional ini, sambil tetap menghargai nilai dan makna yang mereka miliki bagi masyarakat yang menciptakannya.

Sobat Edukuiz, dalam era modern ini, historiografi telah mengalami banyak perkembangan dan perubahan. Historiografi modern lebih menekankan pada penggunaan metode ilmiah, verifikasi sumber, dan objektivitas dalam penulisan sejarah. Meskipun demikian, kita tidak boleh melupakan atau mengabaikan historiografi tradisional, karena keduanya memiliki peran dan nilai yang saling melengkapi dalam memahami sejarah dan budaya manusia.

Untuk itu, penting bagi kita untuk terus mempelajari dan menggali historiografi tradisional sebagai bagian dari upaya kita dalam memahami dan menghargai warisan budaya dan sejarah kita. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan kaya tentang perjalanan sejarah dan perkembangan peradaban manusia.

Sobat Edukuiz, semoga artikel ini memberikan kalian wawasan baru tentang ciri khas dari historiografi tradisional. Jangan ragu untuk terus belajar dan mengeksplorasi berbagai sumber sejarah dan budaya yang ada. Dengan begitu, kita bisa memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita tentang dunia ini. Terima kasih telah menyimak artikel ini. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya. Tetap semangat belajar dan eksplorasi, Sobat Edukuiz!

Kesimpulan

Sobat Edukuiz, kita telah membahas secara mendalam tentang ciri khas dari historiografi tradisional. Historiografi tradisional memiliki berbagai ciri khas seperti penggunaan sumber-sumber primer yang terbatas, narasi kronologis dan deskriptif, bias subjektivitas, serta perpaduan antara fakta sejarah dengan mitos dan legenda. Meskipun memiliki keterbatasan, historiografi tradisional memberikan kita wawasan berharga tentang cara pandang dan pemikiran masyarakat masa lalu. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan kalian inspirasi untuk terus belajar dan menggali sejarah serta budaya. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya. Tetap semangat belajar dan eksplorasi, Sobat Edukuiz!

Posting Komentar untuk "yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah"